peringatan: menggunakan satu bahan pembersih setara dengan merokok 20 batang rokok
Partikel aerosol bahan pembersih juga merupakan salah satu bentuk polusi udara.
Kanker paru-paru, juga dikenal sebagai “pembunuh diam-diam”, seringkali tidak menunjukkan gejala yang jelas pada tahap awal, sehingga kanker dapat ditemukan pada tahap akhir. Su Yifeng, seorang ahli paru, memperingatkan bahwa berkembangnya kanker paru-paru tidak hanya berhubungan dengan merokok; faktor-faktor seperti warisan keluarga, asap minyak goreng, dan polusi udara juga dapat berkontribusi. Bahkan penggunaan bahan pembersih kimia saat membersihkan rumah membuat paru-paru terpapar sejumlah besar zat beracun, dengan potensi bahaya yang setara dengan merokok 20 batang sehari.
Sebuah kasus dibagikan oleh Dr. Su, yang melibatkan seorang pasien yang kehilangan ibunya karena kanker paru-paru. Khawatir akan kecenderungan genetik, pasien tersebut mencari pemeriksaan medis, dan mengungkapkan bahwa mereka menderita kanker paru-paru stadium awal. Untungnya, intervensi bedah tepat waktu dapat dilakukan. Namun, yang menyedihkan adalah saudara laki-laki pasien yang tidak merokok dan tidak minum alkohol, yang rutin berolahraga, didiagnosis menderita kanker paru-paru stadium 4 setelah pemeriksaan.
Dr. Su menekankan bahwa 60% pasien kanker paru-paru di Taiwan tidak merokok atau terpapar asap rokok. Namun, faktor-faktor seperti genetika keluarga, asap minyak goreng, dan polusi udara sering kali diabaikan sebagai penyebab kanker paru-paru. Untuk mencegah kanker paru-paru, menghindari polusi udara, tidak merokok, dan meminimalkan paparan asap dapur merupakan langkah mendasar. Selain itu, perhatian harus diberikan pada perangkat elektronik di tempat kerja atau rumah, seperti printer, alat penggoreng udara, dan pemanggang listrik, yang mengeluarkan sejumlah besar partikel PM2.5 yang berbahaya.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine menunjukkan bahwa penggunaan bahan pembersih kimia seperti pemutih atau amonia di rumah dapat merusak fungsi paru-paru, dengan tingkat kerusakan yang setara dengan merokok 20 batang sehari.
Dr Su menghimbau jika ada anggota keluarga yang didiagnosis menderita kanker paru-paru, skrining kanker paru-paru harus dilakukan sepuluh tahun lebih awal dari usia anggota keluarga tersebut menerima diagnosis tersebut. Skrining dini sangat penting untuk pencegahan dan pengobatan. Jika pemindaian tomografi komputer (CT) dosis rendah menunjukkan paru-paru yang bersih dan bebas masalah tanpa nodul, hal ini dianggap relatif aman, dan pemeriksaan selanjutnya dapat dijadwalkan setiap beberapa tahun.
Sumber Berita: Bukan perokok dan bukan peminum semuanya menderita kanker paru-paru 20-1-2024 (storm.mg)